Olahraga 360 – (Ulsan vs Daegu) Awan gelap sempat menggantung di atas Stadion Piala Munsu, tetapi hujan batal turun—yang tercurah justru drama. Seperempat jam laga berjalan, Ulsan vs Daegu tampak biasa-biasa saja: penguasaan bola condong ke Ulsan, Cesinha rajin menjemput bola di garis tengah, dan kedua kiper nyaris tak berkeringat. Lalu menit 33 datang—umpan terobosan mendatar J. Kim menembus celah bek tengah tuan rumah. Cesinha, yang lolos perangkap offside, menakik bola rendah ke sudut kiri—1-0 untuk Daegu, teriakan suporter tandang memecah malam.
Gol itu mengguncang ritme Ulsan. Pelatih Park Jin-sub merespons dengan memasukkan Kang Sang-woo di awal babak kedua, mengubah pola 3-4-3 menjadi 3-2-5 super-agresif. Tekanan sisi kiri menghasilkan imbalan pada menit 64: crossing kencang Jae-seok Lee diteruskan Lee Jin-hyun dengan sepakan kaki kiri yang menghujam gawang Oh Seung-hoon. Suasana stadion meledak—skor imbang.
Enam belas menit kemudian, keberuntungan berbalik. Umpan lambung J. Yoon tampaknya mudah disapu Woo Joo-sung, tetapi bek Daegu malah salah posisi; bola mencium kakinya dan meluncur ke gawang sendiri—Ulsan berbalik unggul 2-1. Sayang, pesta belum sempat dingin. Menit 87, Geovani melepas flick di tepi kotak, Cesinha berputar, melewati dua pemain, dan melepaskan curling shot ke pojok yang sama seperti gol pertama. 2-2. Peluit 90+10 akhirnya mematri skor, dan sorakan fans Ulsan berubah jadi keluhan panjang.
Shorthand drama. Empat gol, gol bunuh diri, dan satu brace—laga ini ringkas menyajikan menu penuh bumbu sepak bola Korea.
Statistik Kunci Duel Ulsan vs Daegu
Parameter | Ulsan | Daegu |
---|---|---|
Tembakan / Tepat sasaran | 15 / 6 | 9 / 4 |
Expected Goals (xG) | 1,84 | 1,37 |
Penguasaan bola | 58% | 42% |
Operan sukses | 427 (84%) | 312 (78%) |
Pelanggaran / Kuning | 11 / 2 | 14 / 4 |
Clearances di kotak | 18 | 22 |
Angka di atas menahbiskan Ulsan sebagai tim yang “mengendalikan”—tetapi tidak “membunuh”—pertandingan. Mereka mengonversi hanya 40% tembakan tepat sasaran menjadi gol. Daegu lebih efisien: 50% akurasi on-target, dua gol. Statistik high turnovers juga bicara: Ulsan 11, Daegu 7—dua tim ini tak setajam Jeonbuk atau Daejeon dalam memanfaatkan kesalahan build-up. Pelanggaran keras (25 total) menerangkan duel lini tengah yang kasar, tercermin empat kartu kuning Daegu.
Perubahan Taktik dan Efek Klasemen
Hasil imbang menggembok Ulsan di posisi keenam (30 poin), sejajar FC Seoul tetapi tertinggal selisih gol. Mereka kini empat poin di luar zona Championship Round—kerikil tajam buat klub yang dua musim lalu mengangkat trofi. Daegu tetap juru kunci, 15 poin dari 21 laga, namun mental naik: empat gol dalam dua laga setelah kedatangan Geovani dan kembalinya Bruno Lamas.
Park Jin-sub mengeluh soal “finishing dingin” di konferensi pers. Statistik mendukung: lini depan Ulsan merosot ke 1,25 gol per laga, padahal musim lalu 1,8. Absennya Kim Min-hyeok serta adaptasi lambat gelandang kreatif Darijan Bojanić menjadi sorotan.
Pelatih Bae Keun-ho (Daegu) justru tersenyum: “Kami masih terbawah, tapi kini penyerang percaya bisa mencetak gol kapan saja.” Brace Cesinha memantapkan status sang kapten sebagai top skor klub (7 gol), sementara eksperimen tiga bek dengan wing-back tinggi menciptakan ruang kontra. Tantangan berikutnya: memperkecil kebocoran—37 gol kebobolan adalah rekor terburuk liga.
Agenda Pekan Depan dan Prediksi
Ulsan bertandang ke Gimcheon Sangmu (posisi 3). Algoritma Forebet memberi probabilitas menang 41%; lini belakang harus menambal absen Lee Jae-ik (akumulasi) dan kemungkinan rotasi Matías Lacava sebagai false wing-back demi kecepatan transisi.
Daegu menjamu Jeonbuk sang pemuncak. Sportsgambler mencantumkan odds 6.00 untuk kemenangan tuan rumah—tetap underdog, tetapi antusiasme brace Cesinha bisa menjadi bahan bakar. Edgar Silva diprediksi fit setelah cedera hamstring, memberi opsi duel udara melawan tembok Jeonbuk.
Jika Ulsan kembali gagal menang, tekanan fans akan menguat: #ParkOut sempat ngetren di X Korea setelah slip pekan lalu. Di sisi lain, satu poin saja melawan Jeonbuk dapat memompa moral Daegu untuk keluar dari zona degradasi sebelum split round dimulai.
Sumber: K League United