Tuesday, September 9, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Comeback Brilian! LAFC Tekuk Tigres di Menit-Menit Krusial

Olahraga 360 (Tigres UANL vs LAFC) LBMO Stadium, Rabu dini hari waktu Jakarta, berubah jadi panggung penuh tensi ketika Tigres UANL menjamu LAFC pada match-day terakhir fase grup Leagues Cup 2025. Dominasi 62% penguasaan bola tidak cukup menolong raksasa Liga MX; dua gol klinis David Martínez justru memastikan klub MLS pulang dengan kemenangan 2-1. Hasil ini mengguncang prediksi banyak analis yang sebelumnya menempatkan Tigres sebagai favorit mutlak untuk memuncaki grup.


Data Kunci Pertarungan di BMO Stadium

Statistik memperlihatkan ironi klasik: tim yang lebih sering memegang bola tidak otomatis lebih efektif. Tigres menembak 18 kali dan mengalirkan 570 umpan akurat (87%), namun hanya enam tembakan tepat sasaran. Sebaliknya, LAFC beroperasi seperti mesin konter—melepaskan sembilan tembakan dengan lima on target. Efektivitas 55% ini menjadi pembeda, terlebih karena debutan Tyler Hassl di bawah mistar LAFC tampil bak tembok dengan lima penyelamatan, dua di antaranya duel satu-lawan-satu melawan André-Pierre Gignac.

Pertahanan tiga bek Cherundolo (Nielsen-Ntafari-Smoliakov) solid mematahkan 13 crossing Jorge Aquino. Di sisi lain, barisan tengah Tigres—Gorriarán, Correa, Bruneta—kehabisan ide menembus blok rendah hitam-emas setelah menit 70, walau unggul jauh dalam jumlah operan final third.


Momen-Momen Penentu dalam Duel Ketat antara Raksasa Liga Malam Ini Tigres UANL vs LAFC

  • Penalti menit 38 – VAR menangkap handball Ricardo Zwarg setelah umpan tarik Sergi Palencia. David Martínez menjalankan tugas dengan dingin, mengirim Guzmán ke arah sebaliknya.

  • Tandukan balasan 47′ – Corner kick Juan Bruneta disambut Ivan López yang baru naik dari lini belakang; bola bersarang di pojok kanan, menghidupkan kembali semangat pendukung tuan rumah.

  • Gol kemenangan 64′ – Smoliakov membaca lini tengah kosong, mengirim terobosan mendatar yang membelah Zwarg-Sánchez. Martínez menaklukkan Guzmán lewat sentuhan pertama lalu placing kaki kiri ke tiang jauh.

Pergantian pelatih ikut menentukan. Guillermo Pizarro menarik Gignac di jeda—sebuah keputusan berani yang sayangnya melemahkan referensi serangan udara Tigres. Sementara Steven Cherundolo menambah tenaga lapangan tengah dengan Marco Delgado dan Mathieu Choinière, membuat alur serangan Tigres makin buntu karena pressing segar dari LAFC.


Strategi, Efek Klasemen, dan PR Besar Tigres

Kemenangan ini memastikan LAFC menyapu bersih sembilan poin, lolos sebagai juara grup dan terhindar dari jalur berat di babak 16 besar. Tigres tetap menemani mereka ke fase gugur, tetapi kini bersiap menghadapi pemenang Grup E—lawan yang di atas kertas lebih tangguh.

Bagi Cherundolo, malam di Los Angeles mempertegas resep baru 3-4-2-1: blok rapat, transisi vertikal, dan efisiensi finishing. Bagi Pizarro, angka-angka mencolok dalam penguasaan bola tidak boleh meninabobokan; ketidakmampuan memecah blok rendah dan minimnya variasi tembakan jarak jauh wajib diperbaiki.

Jika Tigres gagal menemukan cara mengeksekusi peluang, memoar pertandingan ini akan terus menghantui. Possession-heavy tanpa cutting edge kini menjadi label yang menempel di klub Nuevo León sepanjang musim.

Wajib Tahu:

Martínez (20 tahun) menjadi pemain termuda LAFC yang mencetak “brace” di kompetisi resmi sejak klub berdiri 2018, menyamai catatan Carlos Vela—tetapi dengan rasio konversi tembakan 50% sepanjang turnamen.


Implikasi Lebih Luas untuk MLS dan Liga MX

Kemenangan tandang LAFC memperlebar rekor MLS atas Liga MX di Leagues Cup 2025 menjadi 7-4. Statistik ini memicu wacana ketimpangan kalender—MLS berada di puncak match fitness, sedangkan tim Meksiko masih adaptasi awal musim. Di sisi komersial, rating siaran di Meksiko melesat 18% dibanding laga fase grup 2024, menandakan minat penonton tak menurun meski hasilnya kurang memihak wakil Liga MX.

Selain aspek teknis, duel Tigres UANL vs LAFC memperlihatkan pentingnya rotasi. Cherundolo memainkan tiga pemain U-23 dan tetap meraup kemenangan—sebuah sinyal bahwa kedalaman skuad, bukan sekadar 11 pemain bintang, menjadi kunci di jadwal padat turnamen lintas negara.


Masa Depan Kedua Klub Pasca-Laga

Tigres akan berlatih tertutup di Glendale selama tiga hari sebelum terbang ke Houston untuk 16 besar. Fokus latihan: final pass dan finishing. Nahuél Guzmán dipastikan tersedia meski menerima perawatan hamstring ringan setelah laga.

LAFC, sebaliknya, menikmati relaksasi satu hari penuh lewat program pemulihan di pantai Santa Monica—bonus dari manajer setelah “komitmen taktis sempurna,” kata Cherundolo. Tes kebugaran menunjukkan Tyler Hassl layak kembali starter; Vets sekelas Palencia dan Hollingshead mengakui energi sang kiper remaja menyuntikkan rasa percaya diri ke seluruh lini.

Bila performa impresif ini berlanjut, skenario final all-MLS di Leagues Cup 2025 bukan mustahil. Namun Tigres terkenal sebagai tim yang bangkit saat terdesak. Babak gugur nanti akan menjawab apakah malam di BMO Stadium hanyalah langkah mundur untuk ancang-ancang lompatan besar.

Sumber: LeaguesCup

Popular Articles