Olahraga 360 – Pertandingan Santos vs Internacional di Estádio Urbano Caldeira (Vila Belmiro) berubah menjadi drama dua babak: gol cepat, VAR, hingga penalti telat yang mematikan semangat tuan rumah. Skor akhir 1-2 membuat publik pantai Santos terdiam, sementara pasukan Roger Machado pulang dengan tiga poin vital untuk menempel papan atas Brasileirão 2025.
Laga Panas di Vila Belmiro Berujung Kekalahan Tipis
Sembilan menit pertama sudah jadi tamparan: Johan Carbonero mengoyak gawang Gabriel Brazão lewat serangan balik yang presisi. Santos merespons dengan menekan lewat Neymar, Benjamin Rollheiser, dan Guilherme, tetapi akurasi tembakan tetap jadi masalah. Babak pertama ditutup 0-1, ditandai kartu kuning bertubi-tubi untuk barisan belakang Santos yang frustrasi.
Ketika babak kedua berjalan, Cuca Xavier memasukkan Álvaro Barreal dan Luca Meirelles untuk menambah kecepatan sayap. Harapan sempat muncul, namun VAR menghadiahkan penalti kepada Internacional. Rafael Santos Borré mengkonversinya di menit 75, menggandakan keunggulan. Gol hiburan lahir telat—Barreal membobol gawang Sergio Rochet pada menit 90+1, sudah terlalu sedikit, terlalu terlambat.
Santos vs Internacional: Detail Gol, VAR, dan Penalti
Fokus keyword Santos vs Internacional kembali menyeruak saat menelisik kronologi krusial:
0-1 (9′) – Johan Carbonero menuntaskan umpan Alan Patrick. Pertahanan Santos lengah terhadap transisi cepat.
VAR & Penalti (73′) – Tekanan Internacional di kotak penalti memaksa wasit meninjau layar. Keputusan: handball, penalti sah.
0-2 (75′) – Rafael Santos Borré mengeksekusi dengan dingin, bola ke kiri, kiper ke kanan.
1-2 (90+1′) – Álvaro Barreal jadi super-sub. Umpan Neymar yang tajam disambar dengan first time.
Catatan statistik menegaskan ironi: Santos menembak 21 kali (7 on target) dengan 65% penguasaan bola, tetapi hanya satu gol. Internacional lebih efisien—11 tembakan, 4 tepat sasaran, dua gol. Kedisiplinan pun berbeda: Santos 17 pelanggaran dan empat kartu kuning, sementara Internacional “hanya” 12 pelanggaran dan dua kartu kuning.
Apa Artinya untuk Klasemen & Jadwal Lanjutan
Kekalahan ini membuat Santos tertahan di zona merah—peringkat 17 dengan 16 poin dari 16 laga. Tekanan untuk bangkit semakin berat mengingat jadwal berikutnya menghadapkan mereka pada tim yang juga butuh poin. Sebaliknya, Internacional naik ke posisi 10 dengan 20 poin, memperbaiki tren inkonsistensi mereka dan tampil lebih percaya diri mengejar tiket CONMEBOL Sudamericana, bahkan Libertadores jika momentum terjaga.
Bagi Santos, lini belakang butuh perombakan struktural—terlalu mudah dipecah saat transisi. Neymar memang kreatif, tetapi tanpa dukungan lini kedua dan striker yang klinis, peluang kerap mati di udara. Cuca Xavier harus berani memberi menit pada talenta muda seperti Deivid Washington dan Luca Meirelles secara konsisten, bukan hanya ketika tertinggal.
Analisis Taktik: Kenapa Serangan Santos Mandek?
Ada tiga faktor utama yang membuat tuan rumah macet:
Spacing Terlalu Dekat – Trio gelandang (Zé Rafael, Jhojan Schmidt, D. W.) sering tumpang tindih area. Aliran bola jadi lambat, mudah dibaca.
Crossing Tanpa Target – Banyak umpan silang melayang ke area kosong. Internacional bertahan dengan blok menengah, tidak terpancing naik.
Minim Variasi Set Piece – Delapan sepak pojok tidak menghasilkan peluang emas. Dalam pertandingan ketat, detail bola mati bisa jadi pembeda.
Internacional, sebaliknya, menonjol dengan efisiensi. Roger Machado memaksimalkan sisi kiri lewat Alan Patrick–Carbonero. Saat unggul, dia menumpuk gelandang bertahan untuk meredam Neymar. Pergantian Bruno Tabata dan Enner Valencia memberi tenaga ekstra saat Santos kehabisan ide.
Wajib Tahu:
Santos vs Internacional tidak hanya soal skor. Ini adalah cermin ketimpangan efektivitas: tuan rumah dominan di statistik, tamu dominan di keputusan kunci.
Sumber: SofaScore