Olahraga 360 – Inter & Co Stadium, dini hari tadi, berubah jadi panggung ketegangan kontinental. Pertemuan Pumas Unam vs Atlanta United di Matchday 2 fase grup Leagues Cup 2025 menghadirkan segalanya—penalti, own goal, brace gelandang, hingga kartu merah di masa tambahan. Klub Meksiko akhirnya keluar sebagai pemenang 3-2 dan menjaga jalur ke babak gugur tetap terbuka lebar, sementara wakil MLS pulang dengan tanya besar soal konsistensi pertahanan.
Statistik Lengkap Laga yang Menguras Emosi
| Metrik | Pumas | Atlanta |
|---|---|---|
| Tembakan | 12 | 7 |
| On target | 8 | 3 |
| Penguasaan bola | 44% | 56% |
| Umpan sukses | 404 | 505 |
| Akurasi umpan | 87% | 90% |
| Pelanggaran | 12 | 10 |
| Kuning / Merah | 2 / 1 | 4 / 0 |
| Offside | 1 | 4 |
Angka-angka tersebut menegaskan kontras filosofi: Atlanta menenun 505 umpan namun cuma menghasilkan tiga tembakan tepat sasaran; Pumas beroperasi lebih langsung—delapan tembakan akurat, tiga di antaranya bersarang.
Drama Babak Kedua: Bagaimana Pumas UNAM vs Atlanta United Saling Balas Gol dalam 45 Menit Panas Terakhir
-
23′ | 1-0 — Álvaro Angulo menuntaskan penalti seusai hand-ball Ronald Hernández.
-
35′ | 1-1 — Gol bunuh diri Keylor Navas; kiper Kosta Rika salah mengantisipasi back-pass.
-
43′ | 1-2 — Emmanuel Latte Lath menyusup di half-space kiri, menaklukkan Navas.
-
62′ | 2-2 — Pergantian jitu: umpan tarik Piero Quispe disambar Adalberto Carrasquilla.
-
89′ | 3-2 — Carrasquilla kembali muncul sebagai “late runner”, menembak first-time ke tiang jauh.
-
90+5′ | Kartu Merah — Navas ditegur VAR karena menjegal Cayman Togashi di luar kotak.
Total empat gol tercipta dari skema serupa: cut-back mendatar yang gagal disapu bek tengah lawan—ilustrasi betapa pentingnya marking second-line di sepak bola modern.
Implikasi Klasemen dan Skenario Fase Gugur
Kemenangan membuat Pumas memegang tiga poin yang sama dengan pemuncak grup, hanya kalah selisih gol. Satu hasil imbang pada Matchday 3 sudah cukup untuk memastikan tiket ke 16 Besar Leagues Cup 2025. Atlanta, sebaliknya, wajib menang besar di partai terakhir sambil berdoa rival terpeleset.
Wajib Tahu:
Sejak format Liga MX vs MLS diperluas 2023, baru empat laga Leagues Cup—termasuk pertandingan ini—yang menampilkan brace gelandang + kartu merah kiper + own goal dalam satu malam.
Analisis Taktik dan Kunci Kemenangan Pumas
Pergantian ofensif Juárez
Masuknya Piero Quispe (52’) memindahkan beban kreasi dari Gorka Martínez ke sisi kanan. Dua crossing datarnya menghasilkan expected goals 1,3—cukup untuk membalik laga.
Double pivot Carrasquilla–López
Carrasquilla berani masuk kotak; López tetap di garis tengah menutup transisi. Pola itu membatasi ruang serang Alex Miranchuk yang cuma mencatat satu umpan progresif setelah jeda.
Krisis garis tinggi Atlanta
Empat kali offside, empat kartu kuning bek luar—indikasi sinkronisasi lini belakang bermasalah. Setelah Stian Røde Gregersen diganjar kuning (39’), barisan belakang terlihat ragu-ragu melakukan jebakan.
Efek mental penalti gagal
Carrasquilla sebenarnya mengeksekusi penalti ke dua di menit 89—tembakannya ditepis Guzan, tapi bola rebound mengarah padanya untuk gol penentu. Momentum tersebut merontokkan motivasi Atlanta sebelum tambahan waktu.
Kesimpulan
Bentrok Pumas Unam vs Atlanta United mengajarkan satu hal: efisiensi menundukkan estetika. Dominasi bola MLS tak berarti apa-apa jika finishing seret dan koordinasi bertahan rapuh. Pumas memanfaatkan setiap celah, menyalakan semangat fans Liga MX, dan kini duduk nyaman menunggu laga penentuan. Untuk Atlanta, pekerjaan rumah bertumpuk—dari konsentrasi bek hingga kreativitas lini tengah—jika ingin bertahan lebih lama di Leagues Cup 2025.
Sumber: MLS Soccer