Olahraga 360 – Juventus membuka kalender pra-musim 2025/26 dengan laga sengit kontra Reggiana di Juventus Training Center, Continassa. Dominasi 67% penguasaan bola tak cukup membawa kemenangan; duel Juventus vs Reggiana ditutup 2-2 setelah tim tamu memanfaatkan dua momen transisi kilat. Meski “hanya” uji coba, hasil ini menyoroti area yang masih harus diasah Igor Tudor sebelum Serie A dimulai pertengahan Agustus.
Statistik Juara Tanpa Tiga Poin pada Laga Juventus vs Reggiana
Juventus menurunkan formasi 3-4-2-1 dengan duo kreator Fabio Miretti dan Francisco Conceição di belakang Jonathan David. Dari 700 umpan—tertinggi sejak database Opta 2018 untuk laga friendly klub—91% menemui sasaran. Namun Reggiana, dengan blok 5-3-2 milik Davide Dionigi, bertahan rapat dan mencatat 16 tembakan (lima tepat sasaran) meski hanya memegang bola 33 %.
Kategori | Juventus | Reggiana |
---|---|---|
Tembakan | 15 | 16 |
Tepat sasaran | 10 | 5 |
Penguasaan bola | 67% | 33% |
Umpan sukses | 700 | 345 |
Akurasi umpan | 91% | 85% |
Pelanggaran | 13 | 11 |
Sepak pojok | 3 | 7 |
Gol Reggiana pertama datang di menit 22 melalui Natan Girma, yang menghukum sapuan setengah matang Gleison Bremer. Satu menit berselang, Juventus menyamakan kedudukan lewat tendangan jarak dekat Francisco Conceição setelah kerja sama satu-dua dengan Jonathan David. Lima puluh detik babak kedua berjalan, Dusan Vlahović membawa “Si Nyonya Tua” berbalik unggul, tetapi Cedric Gondo (72’) menutup skor menjadi 2-2 via cut-back Franz Vallarelli.
Rotasi Massal & Taktik Baru: Evaluasi Juventus vs Reggiana
Setelah jeda, Tudor mengganti delapan pemain sekaligus—Federico Gatti, Andrea Cambiaso, Daniele Rugani, Khephren Thuram, João Mário, Vasilje Adžić, Kenan Yıldız, dan Vlahović masuk. Formasi berubah 4-2-3-1; Thuram mendampingi Locatelli, sementara Yıldız menempati sayap kiri. Pergeseran ini membuat PPDA Juventus turun dari 12,4 ke 8,1, menandakan pressing lebih agresif.
Meski demikian, lini belakang rapuh saat Bremer diganti Rugani. Celah antarbek terekspos ketika Vallarelli overlap untuk assist Gondo. Tudor menyoroti masalah itu dalam konferensi pers: “Kami perlu komunikasi lebih baik ketika bek tengah berganti.” Reggiana memanfaatkan situasi dengan melepas 12 crossing setelah menit 60, dua di antaranya berbuah peluang emas.
Dampak Hasil Imbang 2-2 Juventus vs Reggiana pada Agenda Pra-Musim
Debut meyakinkan Conceição – Satu gol, tiga dribel sukses, dan 92 % operan akurat memperlihatkan ia bisa menjadi pemecah kebuntuan blok rendah, sisi yang minim musim lalu.
Ujian lini pertahanan baru – Lloyd Kelly tampil 45 menit, namun masih kesulitan duel udara (menang 2 dari 5). Eks Bournemouth itu diproyeksi bersaing dengan Tiago Djaló.
Ketajaman Vlahović tetap terjaga – Meski baru turun babak kedua, striker Serbia langsung mencetak gol ketujuh dalam tiga laga pramusim tertutup.
Reggiana naik ke panggung – Tim Serie B itu berani menekan tinggi pada momen tertentu; 11 intersepsi di tengah lapangan membuktikan rencana latihan berjalan.
Wajib Tahu:
Juventus kini tiga laga beruntun kebobolan dua gol dalam uji coba pra-musim—rentetan terburuk sejak tur Asia 2016 di bawah Massimiliano Allegri.
Agenda Selanjutnya & Target Perbaikan Setelah Juventus vs Reggiana
Juventus masih memiliki tiga sparring: Nice (3 Agustus), Marseille (7 Agustus), dan Villarreal (11 Agustus). Tudor menegaskan starting XI mendekati versi kompetitif akan dimainkan pada dua laga terakhir. Fokus utama latihan:
Set-piece attacking – Hanya satu dari tiga corner sukses jadi shot; pelatih bola mati setuju menambah skema near-post Vlahović.
Transisi negatif – Kebobolan Girma dan Gondo terbukti lahir saat koordinasi blok tengah kacau. Program fisik interval 4 × 6 menit berintensitas 90 % VO₂Max dijadwalkan.
Keterpaduan double pivot – Rencana mengandalkan Locatelli–Koopmeiners di Serie A butuh back-up; Thuram/McKennie bakal diuji sebagai rotasi.
Reggiana sendiri memetik kepercayaan diri menjelang Coppa Italia melawan Cittadella. Pelatih Dionigi memuji kiper Emiliano Motta yang melakukan delapan penyelamatan, termasuk menepis chip Yıldız menit 88.
Kesimpulan
Pertarungan Juventus vs Reggiana mungkin berlabel “friendly”, tetapi sinyalnya jelas: Juventus sudah menguasai bola dan variasi serangan, namun belum cukup klinis di belakang. Reggiana memperlihatkan resep bertahan rapat dan menyerang cepat untuk menghukum tim besar. Jika Bianconeri ingin menantang Scudetto, konsentrasi transisi dan kreativitas bola mati harus dipertajam dalam dua minggu sisa pra-musim.
Sumber: Juventus