Olahraga 360 – Real Madrid kembali mempertontonkan mental juara saat menundukkan Juventus 1-0 di babak 16 besar FIFA Club World Cup 2025, Rabu dini hari WIB. Di bawah terik Miami Gardens, tembakan keras kepala muda Gonzalo García Torres pada menit 54 menjadi pembeda—serta tiket Los Blancos ke perempat final. Laga Madrid vs Juventus ini juga menandai come-back Kylian Mbappé setelah virus perut, sementara Xabi Alonso memenangi adu taktik melawan Igor Tudor.
Statistik Madrid vs Juventus Menelanjangi Dominasi Putih
21 tembakan berbanding 6. 58 % penguasaan bola melawan 42 %. Data pascalaga dengan lantang menegaskan bahwa Juventus lebih sibuk bertahan ketimbang memburu gol balasan. Thibaut Courtois memang “hanya” diuji dua kali, tetapi blok koordinatif tiga bek—Antonio Rüdiger, Aurélien Tchouaméni, Dean Huijsen—membuat Randal Kolo Muani merana tanpa suplai berarti. Sebaliknya, Trent Alexander-Arnold—debutan anyar senilai £10 juta—menorehkan assist perdana lewat crossing akurat yang disambut tandukan García.
Juventus sempat mengancam via kenan Yildiz di babak pertama, namun tembakannya melebar tipis. Setelah jeda, Tudor mencoba skema 3-4-2-1 dengan memasukkan Nicolás González serta Filip Kostić; perubahan itu meningkatkan volume serangan sayap, tetapi penyelesaian akhir tetap tumpul. Statistik offside (Madrid 0, Juve 2) juga menggambarkan betapa Kolo Muani kerap terperangkap garis tinggi Alonso.
García hanya butuh 0,34 xG untuk mengubah skor dan sejarah.
Analisis Madrid vs Juventus: Alonso Menjaring, Tudor Menyiasat
Formasi 3-5-2 Real Madrid bukan sekadar variasi; Alonso menugaskan Alexander-Arnold dan Fran García menjadi “wing-quarterbacks” yang melepas 16 umpan silang—dua kali lipat total crossing Juventus. Di lini tengah, Jude Bellingham memimpin pressing trap; tackle-nya ke Locatelli di menit 32 memicu serangan balik paling berbahaya sebelum gol.
Juventus, di sisi lain, baru mengambil risiko setelah tertinggal. Perpindahan Kostić ke flank kiri membuat Vinícius Júnior lebih disiplin bertahan, namun ruang antar-bek Juve menjadi rapuh. Statistik menunjukkan 91 % akurasi operan Madrid (622 operan) versus 89 % milik Juventus—selisih kecil yang disebabkan intensitas Juve merespon tekanan. Kartu kuning Jude Bellingham di menit 87 menjadi satu-satunya noda disiplin Madrid.
Dampak Madrid vs Juventus terhadap Peta Turnamen
Kemenangan ini membawa Madrid bertemu pemenang Monterrey vs Borussia Dortmund di perempat final—sebuah jalan yang, di atas kertas, lebih ramah dibandingkan sisi bracket tempat PSG dan Bayern saling bunuh. Bagi Juventus, kegagalan berarti luputnya bonus USD 12 juta dan tekanan ekstra di bursa transfer: Randal Kolo Muani, yang hanya berstatus pinjaman dari PSG, masih menunggu kepastian masa depan.
Di Madrid, euforia bercampur kewaspadaan. Alonso menegaskan bahwa rotasi wajib dilakukan demi fisik Alex Arnold dan Bellingham, sementara Mbappé—yang masuk menit 68—diprediksi starter pada laga berikutnya setelah pulih total. Keputusan ini selaras dengan statistik kebugaran: Madrid menempuh total 109 km berlari—tertinggi kedua di turnamen—sementara Juventus 103 km.
Bintang dan Batu Sandungan Laga Madrid vs Juventus
Gonzalo García Torres – Tiga gol di turnamen, rasio konversi 60 %. Fenomena baru yang dibandingkan Raúl oleh media Spanyol.
Trent Alexander-Arnold – Debut gemilang, 1 assist, 5 umpan kunci, sekaligus bukti Real tak salah berinvestasi.
Randal Kolo Muani – Walau tak mencetak gol, striker pinjaman ini menjadi outlet progresi bola terbanyak (8 progressive receptions). Masa depannya kini disorot tifosi Juve.
Di balik sorotan individu, dua penjaga gawang turut bersinar: Thibaut Courtois mencatat clean sheet ke-18 sepanjang 2025; Michele Di Gregorio—transfer musim panas dari Monza—merebut sanjungan usai 10 penyelamatan akrobatik yang mencegah skor lebih telak.
Sumber: beIN Sports