Site icon OLAHRAGA 360

Crystal Palace vs Man City: Ancaman Serius untuk Langkah Juara The Citizens

Duel Crystal Palace vs Man City di Selhurst Park bisa mengganggu perburuan gelar.

Duel Crystal Palace vs Man City di Selhurst Park bisa mengganggu perburuan gelar.

Olahraga 360 Tidak banyak laga pekan ini yang atmosfernya diprediksi seintens pertandingan Crystal Palace vs Man City di Selhurst Park. Laga pekan ke-16 Premier League 2025/26 ini dijadwalkan berlangsung Minggu, 14 Desember 2025, pukul 14.00 GMT di Selhurst Park, London, yang berarti malam hari bagi penonton Indonesia.

Konteks klasemen membuat tensi duel ini naik beberapa level. Arsenal masih memimpin dengan 33 poin, Manchester City membuntuti dengan 31 poin, Aston Villa di posisi ketiga dengan 30 poin, dan Crystal Palace menempel di peringkat keempat dengan 26 poin dari 15 laga. Dengan jarak yang relatif tipis, hasil Crystal Palace vs Man City berpotensi mengubah konfigurasi empat besar secara signifikan. Bagi City, tiga poin sangat penting untuk terus menekan Arsenal. Bagi Palace, kemenangan akan menjadi pernyataan bahwa mereka tidak lagi sekadar tim kejutan, melainkan pesaing serius zona Liga Champions.

Di atas kertas, nama besar dan kedalaman skuad membuat City tetap difavoritkan. Beberapa rumah taruhan menempatkan City sebagai favorit dengan moneyline sekitar -115, sedangkan Palace berkisar di +290 dan hasil imbang +275. Namun keunggulan statistik tidak otomatis menjamin kenyamanan di Selhurst Park. Stadion ini dalam beberapa musim terakhir berkali-kali menjadi lokasi hasil yang menyulitkan tim besar.


Mengapa Laga Crystal Palace vs Man City Jadi Titik Balik Musim?

Jika melihat tabel dan tren performa, mudah memahami mengapa Crystal Palace vs Man City dipandang sebagai salah satu penentu arah persaingan gelar. Palace sedang berada dalam fase paling stabil mereka di era modern Premier League. Tim asuhan Oliver Glasner memetik 7 kemenangan, 5 imbang, dan hanya 3 kekalahan di liga, dengan produktivitas 20 gol dan kebobolan 12 saja. Untuk klub yang dalam beberapa musim lalu lebih sering menghuni papan tengah, angka ini menunjukkan lompatan besar.

Catatan penting lain adalah tren terkini. Dalam enam laga liga terakhir, Palace meraih kemenangan atas Brentford, Wolves, Burnley, dan Fulham, ditahan imbang Brighton, serta hanya kalah tipis dari Manchester United. Dua kemenangan tandang beruntun di markas Burnley dan Fulham menunjukkan bahwa mereka tidak hanya kuat di kandang, tetapi juga sudah cukup matang mengelola situasi tekanan. Keberhasilan comeback di Craven Cottage lewat gol telat Marc Guehi mengirim pesan bahwa Palace punya mental bertarung hingga akhir.

Di sisi lain, City datang dengan status juara bertahan dan serangan paling tajam di liga. Rangkaian kemenangan atas Liverpool, Fulham, dan Sunderland menegaskan bahwa pasukan Pep Guardiola sudah kembali ke ritme yang mengingatkan publik pada beberapa musim tersukses mereka. Mereka sudah mencetak 35 gol dalam 15 laga, dengan selisih gol +19, sama dengan Arsenal di puncak klasemen.

Keseimbangan inilah yang membuat laga ini terasa seperti persimpangan. Bila City menang, tekanan ke Arsenal terus terjaga dan jarak dengan Palace melebar. Jika Palace mampu mencuri tiga poin, perburuan empat besar dan gelar juara bisa menjadi jauh lebih rumit, karena akan muncul narasi baru bahwa The Eagles layak dipandang sebagai penantang nyata, bukan sekadar tim yang sedang “on fire” sementara.


Form Terkini dan Angka Penting dari Kedua Kubu

Secara defensif, Palace adalah salah satu tim paling impresif musim ini. Rata-rata kebobolan mereka di liga hanya 0,8 gol per pertandingan, dan catatan clean sheet berada di kisaran hampir separuh dari total laga yang dimainkan. Data ini konsisten dengan apa yang terlihat di lapangan: organisasi lini belakang rapi, koordinasi antarbeks terjaga, dan Dean Henderson tampil stabil di bawah mistar setelah pulih sepenuhnya.

Pada saat yang sama, Palace tidak lagi bergantung pada satu sumber gol saja. Jean-Philippe Mateta menjadi wajah utama serangan dengan 7 gol liga, menempatkannya di tiga besar daftar top skor Premier League 2025/26 bersama nama-nama seperti Danny Welbeck, di bawah Erling Haaland dan Igor Thiago. Namun kontribusi gol juga datang dari lini kedua dan bola mati, termasuk insting Marc Guehi dan efektivitas eksekusi situasi set-piece.

City masih mengandalkan Erling Haaland sebagai pusat segala ancaman. Striker Norwegia itu memimpin daftar top skor Premier League dengan 15 gol, mempertegas reputasinya sebagai penyerang tersubur di liga. Di belakangnya, Phil Foden menyumbang 6 gol dan sejumlah assist penting, memperlihatkan peran yang semakin sentral dalam fase serangan City.

Meski begitu, Guardiola sendiri tidak menutup mata terhadap masalah di lini pertahanan. Dalam beberapa laga sebelum menaklukkan Sunderland 3-0, City sempat terlibat dalam kemenangan dengan skor 5-4 melawan Fulham dan 3-2 atas Leeds yang menyoroti celah di belakang. Dengan statistik kebobolan 16 gol dari 15 laga, City adalah tim dengan pertahanan paling rapuh di antara penghuni enam besar klasemen. Itu menjadi poin penting ketika mereka harus menghadapi tim seperti Palace yang sedang sangat efisien dalam memanfaatkan transisi.

Wajib Tahu:

Crystal Palace tercatat hanya kalah tiga kali dari 15 laga Premier League musim ini, dengan 12 laga kandang terakhir di liga tanpa kekalahan, menjadikan Selhurst Park salah satu kandang tersulit bagi tim tamu.


Head To Head, Taktik, dan Kekuatan Utama di Lapangan Crystal Palace vs Man City

Riwayat pertemuan kedua klub menunjukkan dominasi City, tetapi dengan beberapa tanda bahwa Palace tidak takut menghadapi mereka. Dalam lima duel liga terakhir, City memang menang tiga kali, namun Palace mampu memaksakan dua hasil imbang 2-2 di Etihad dan Selhurst Park, serta mencetak dua gol atau lebih dalam sebagian besar pertemuan itu. Bahkan pada Mei 2025, Palace mengalahkan City 1-0 di laga Premier League di Manchester, hasil yang dikenang sebagai salah satu kemenangan tandang paling besar dalam sejarah klub.

Dari sisi pendekatan, Glasner biasanya mengandalkan formasi dasar 3-4-2-1 yang bisa berubah menjadi 5-4-1 ketika bertahan. Tiga bek tengah menjaga area kotak penalti, dua wing-back seperti Daniel Muñoz dan rekan di sisi kiri aktif naik turun, sementara dua gelandang di depan lini belakang menjaga jarak antarlini tetap kompak. Skema ini membuat Palace nyaman menunggu di blok menengah, lalu meledak cepat begitu bola berhasil direbut, tepat jenis permainan yang kerap membuat City sedikit kesulitan.

City sendiri di musim 2025/26 sedikit berbeda dibanding edisi sebelumnya. Tanpa beberapa figur lama, Guardiola mulai menambah variasi dengan kehadiran gelandang kreatif baru seperti Rayan Cherki yang kerap beroperasi di belakang Haaland. Kombinasi Cherki, Foden, dan sayap cepat membuat City bisa menyerang lewat tengah maupun half-space, bukan hanya mengandalkan umpan silang ke kotak penalti. Artinya, lini tengah Palace harus bekerja ekstra keras, bukan saja untuk memotong umpan ke Haaland, tetapi juga mengganggu sirkulasi pendek City di area berbahaya.

Faktor lain yang tidak boleh diabaikan adalah atmosfer Selhurst Park. Situs resmi klub sudah mengingatkan suporter mengenai gangguan perjalanan kereta akibat pekerjaan jalur pada hari pertandingan, sehingga para pendukung diperkirakan akan datang lebih awal dan membuat suasana stadion semakin padat. Pada laga dengan tensi sebesar ini, dukungan penonton kandang sering menjadi elemen yang mendorong intensitas tekanan di 15 menit awal pertandingan, fase yang berpotensi menentukan arah Crystal Palace vs Man City.


Prediksi Skor, Peluang Taruhan, dan Skenario Pertandingan

Jika menengok pasar taruhan internasional, tren konsisten menunjukkan City sebagai favorit. Moneyline City di kisaran -115 berarti bandar memperkirakan peluang menang mereka sekitar 52 persen, sementara Palace dan hasil imbang masing-masing berkisar 20 hingga 25 persen. Model statistik seperti Forebet bahkan memproyeksikan distribusi probabilitas 50 persen untuk kemenangan City, 33 persen imbang, dan 17 persen untuk Palace, dengan skor yang diprediksi 2-2. Angka-angka ini menggambarkan bahwa secara objektif City masih lebih diunggulkan, tetapi tidak cukup dominan sehingga menutup peluang kejutan.

Bagi pembaca yang terbiasa mengikuti pasar over/under, karakter kedua tim membuka beberapa opsi menarik. City punya kecenderungan laga dengan banyak gol, terutama karena mereka mencetak lebih dari dua gol dalam tiga laga liga terakhir. Di sisi lain, Palace relatif solid dalam bertahan tetapi cukup sering mencetak dua gol ke gawang City pada pertemuan sebelumnya. Tidak heran jika banyak analis menyarankan untuk melirik pasar over 2,5 gol atau kedua tim sama-sama mencetak gol, tentu dengan tetap memperhatikan manajemen risiko masing-masing.

Melihat komposisi kedua tim, skenario yang cukup logis adalah City mengambil inisiatif penguasaan bola sejak awal, sementara Palace menunggu momen untuk melancarkan serangan balik cepat dan memanfaatkan bola mati. Jika City unggul lebih dulu, laga bisa berubah menjadi duel terbuka yang menguntungkan mereka. Namun bila Palace mencetak gol awal, City berpotensi dipaksa mengambil risiko lebih besar, membuka ruang yang selama ini menjadi area favorit transisi cepat tim Glasner.

Dengan mempertimbangkan form, statistik, dan faktor non teknis, prediksi yang seimbang dan rasional untuk pertandingan Crystal Palace vs Man City adalah kemenangan tipis tim tamu. City memiliki lini depan yang lebih tajam, sementara Palace mengandalkan soliditas dan efektivitas momen. Perkiraan skor: Crystal Palace 1–2 Manchester City, dengan catatan bahwa margin kesalahan sangat kecil dan satu detail seperti eksekusi bola mati atau kartu kuning kedua bisa mengubah hasil akhir. Bagi penonton Indonesia, ini adalah laga yang layak ditonton penuh, bukan sekadar disimak lewat cuplikan.

Sumber: Tips.gg

Exit mobile version