Tuesday, September 9, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Segiri Meledak: Pesut Etam Menggulung Persijap 3–1

Olahraga 360 Atmosfer Stadion Segiri Samarinda kembali membara. Laga Borneo FC vs Persijap menghadirkan paket lengkap—intensitas tinggi, duel fisik yang jujur, hingga eksekusi klinis di momen paling menentukan. Tuan rumah menang 3–1 melalui brace Joel Vinícius (24’, 76’) dan penalti Mariano Peralta (45+5’). Gol balasan Dicky Kurniawan (73’) memang menyuntik adrenalin ke sisa laga, tetapi Pesut Etam terlalu rapih dalam mengelola momentum. Dengan tiga kemenangan dari tiga laga, Borneo kian mantap di puncak klasemen sementara.

Borneo FC vs Persijap: Detik-Detik yang Mengubah Laga

Dari sepak mula, Borneo FC vs Persijap langsung menampilkan niat tuan rumah: garis pertahanan didorong tinggi, full-back F. F. Rahman dan W. García Nogueira agresif menekan sisi, sementara poros Komang TeguhChristophe Nduwarugira menjaga rest-defense. Di depan, gabungan Juan Villa – Kenshiro Hirose – Mariano Peralta memberi suplai presisi untuk Vinícius. Tekanan dini memaksa Persijap menumpuk pemain di blok rendah; kartu kuning Indra Arya Perecka Wiguna pada menit ke-6 memberi sinyal betapa kerasnya duel sayap sejak awal.

Gol pembuka datang pada menit 24. Villa mengirim umpan silang rendah dari sisi kiri, Vinícius mengatur posisi di first post, lalu mendorong bola melewati Renan Nascimento. Lintasan pertandingan berubah: Borneo FC vs Persijap masuk ke skenario ideal bagi Borneo—bisa menekan tanpa dikejar waktu. Jelang turun minum, tensi meninggi. Diogo Araújo Brito (45+4’) dan Alexis Gómez (45+5’) menerima kartu kuning beruntun. Pada masa tambahan yang sama, tuan rumah mendapat penalti; Mariano Peralta mengeksekusi dingin untuk membawa Borneo unggul 2–0 saat jeda.

Babak kedua, Persijap mengakselerasi tenaga. Dicky Kurniawan dan Adzikry Fadillah masuk saat jeda, menyusul Sudi Abdallah di menit 54. Dorongan itu menuai hasil pada menit 73: Dicky Kurniawan menuntaskan peluang jarak dekat untuk memperkecil skor. Namun ketika momentum berayun, Borneo tidak panik. Maicon lebih dahulu masuk (59’) menggantikan Douglas Coutinho untuk menjaga kedalaman, kemudian Dwiky Hadiansyah dan Muhammad Sihran (77’) menambah energi. Empat menit setelah Persijap mencetak gol, kombinasi Peralta–Vinícius kembali menusuk. Peralta turun menjemput bola, melepaskan umpan terukur, dan Vinícius menutupnya tuntas (76’)—3–1 dan arah Borneo FC vs Persijap kembali condong ke tuan rumah.

Akhir laga diisi pergantian pengaman: Ikhsan Zikrak menggantikan Peralta (90+2’), Ousmane Maiket masuk untuk Vinícius (90+2’). Nduwarugira menerima kartu kuning di menit 90+6 karena memotong ancaman terakhir—sebuah foul taktis yang memastikan tiga angka tetap aman.

Statistik yang Bicara Lebih Keras dari Possession

Di kertas, Persijap tak kalah berani. Mereka menembak 15 kali (Borneo 12), unggul tipis 51% penguasaan, serta akurasi operan 81% berbanding 78%. Namun inti Borneo FC vs Persijap bukan soal berapa lama bola dikuasai, melainkan kualitas peluang.

  • Tepat sasaran: Borneo 5, Persijap 4—efisiensi tuan rumah lebih baik.

  • Korner: Borneo 9 vs Persijap —5; repetisi bola mati membuat Persijap terus berada dalam mode bertahan.

  • Offside: keduanya tinggi (Borneo 5, Persijap 4) karena kedua tim berani mematok garis, tetapi sinkronisasi lari Borneo lebih rapi.

  • Disiplin: Borneo memang lebih banyak menerima kartu (Vinícius 25’, Peralta 82’, Sihran 85’, Nduwarugira 90+6’), namun semua aksi berupa foul taktis—bukan panik.

Secara pola, Borneo menekankan cut-back ketimbang crossing tinggi. Dengan kedua full-back kerap overlap, ruang half-space terbuka buat Hirose atau Villa mengirim umpan mendatar ke area titik penalti. Itulah jalur lahirnya beberapa peluang emas hingga brace Vinícius. Sebaliknya, Persijap berkali-kali bergantung pada umpan silang dari França atau Gómez. Tanpa second runner yang konsisten menyerbu kotak, bola pantul lebih banyak dikuasai gelandang Borneo.

Rapor Pemain & Sentuhan Pelatih

Joel Vinícius patut diberi nilai tertinggi. Di laga Borneo FC vs Persijap, ia bergerak cerdas membaca ruang—sekali mundur, sekali menusuk garis belakang—membuat bek tamu terus ragu apakah mengikutinya atau bertahan. Mariano Peralta tampil komplet: satu gol dari titik putih, satu assist, plus kerja tanpa bola yang menahan bek lawan tetap rendah. Juan Villa rajin mengirim suplai dan membantu progresi dari sisi kiri; Kenshiro Hirose mendistribusikan tempo saat Borneo butuh menenangkan permainan.

Di belakang, duet Komang TeguhNduwarugira disiplin menjaga garis tinggi. Ketika Persijap menambah amunisi di depan, keduanya menutup lini umpan terobosan sambil menjaga komunikasi dengan Nadeo Argawinata yang tampil fokus meski kebobolan satu. W. García Nogueira dan F. F. Rahman produktif dalam overlap—keputusan Fernando Lefundes untuk mengizinkan keduanya naik serempak terbayar karena rest-defense terjaga.

Sentuhan pelatih terlihat jelas pada momen pergantian. Masuknya Maicon di menit 59 menjaga kedalaman lini depan agar pressing pertama tetap hidup. Keputusan menurunkan Sihran dan Hadiansyah di menit 77 menciptakan gelombang baru di sayap. Gol ketiga berawal dari keberanian Peralta turun di half-space—sebuah variasi yang memberi kebebasan Vinícius mencari posisi eksekusi.

Di kubu tamu, M. Lemos merespons berani dengan memasukkan Dicky Kurniawan saat jeda dan Sudi Abdallah pada menit 54. Gol Kurniawan membuktikan perubahan itu tepat, tetapi setiap dorongan selalu menyisakan ruang di belakang full-back. Tanpa kontrol transisi negatif yang rapi, Persijap kerap terekspos begitu kehilangan bola.

Dampak Klasemen & PR Tim Tamu

Kemenangan dalam laga Borneo FC vs Persijap bukan semata penegasan superioritas di Segiri. Ini juga pernyataan bahwa Pesut Etam mulai menemukan ritme kerja: sirkulasi cepat, agresivitas tanpa bola, dan variasi serangan dari sayap. Tiga laga, sembilan poin, selisih gol positif—semua indikasi tim yang siap bersaing di papan atas.

Untuk Persijap, pekerjaan rumahnya jelas. Pertama, transisi negatif ketika kedua full-back naik; dua gol Borneo datang dari ruang yang tercipta di belakang sayap. Kedua, efisiensi tembakan. Dari 15 percobaan, hanya empat tepat sasaran—rasio yang tak cukup untuk mencuri poin tandang. Ketiga, konektivitas lini tengah ke penyerang; tanpa dukungan vertikal yang cepat, penyerang sering terisolasi menghadapi bek tengah Borneo.

Wajib Tahu:

  • Skor akhir: 3–1 untuk Borneo — Joel Vinícius 24’, 76’, Mariano Peralta 45+5’ (p); Dicky Kurniawan 73’.

  • Venue: Stadion Segiri, matchday 3 Liga 1.

  • Catatan kartu penting: Persijap—Diogo Araújo Brito 45+4’, Alexis Gómez 45+5’; Borneo—Vinícius 25’, Peralta 82’, Sihran 85’, Nduwarugira 90+6’.

  • Korner: Borneo 9 vs Persijap 5; on target: Borneo 5 vs Persijap 4.

Sumber: Google Match Center

Popular Articles