Olahraga 360 – Sore 8 Juli 2025, Yongin Citizen Sports Park menjadi saksi duel Jepang vs Hong Kong yang berakhir 6-1 dalam match-day pembuka Grup A EAFF E-1 Championship. Hajime Moriyasu memadukan pemain J-League berpengalaman minim caps—Anthony Pisano, Yuki Soma, Ryo Germain—dan terbukti tak butuh bintang Eropa untuk unjuk gigi. Hanya empat menit berjalan, Germain mengeksekusi umpan tarik Soma untuk membuka pesta gol; selanjutnya hat-trick penyerang Yokohama FC itu disusul sepakan jarak menengah Sho Inagaki dan penutup Sota Nakamura di menit 90+4.
Hong Kong, di bawah Ashley Westwood, tampil dengan komposisi terbaik—Matt Orr, Juninho, dan Leon Jones—namun blok rendah 5-4-1 mereka runtuh setiap kali Jepang mengirim overload di half-space kanan. Gol hiburan Orr menit 59 setidaknya menyelamatkan kehormatan Dragon Warriors, meski tak mengubah kesenjangan mendasar: intensitas pressing Jepang tak terimbangi oleh tempo pasif Hong Kong.
Statistik Lengkap Jepang vs Hong Kong: Tembakan, xG, Momentum, Possession
EAFF merilis lembar statistik resmi yang menegaskan dominasi Samurai Biru: 22 tembakan (10 on target) berbanding tujuh; 69% penguasaan bola dengan 491 operan (85% akurasi) versus 231 operan (63%). Model expected-goals AiScore mencatat xG Jepang 3,98, Hong Kong 0,62—selisih 3,36 xG tertinggi sepanjang sejarah pertemuan mereka.
Metode Serangan | Jepang | Hong Kong |
---|---|---|
Open-play goals | 5 | 1 |
Bola mati | 1 (corner 26’) | 0 |
Shot conversion | 45% | 14% |
Recoveries final-third | 17 | 4 |
Kunci taktik Moriyasu: formasi 3-4-3 fleksibel. Trio bek T. Ando-H. Araki-T. Koga berdiri di garis tengah, memaksa Hong Kong kehilangan opsi long-ball karena jarak stoper-striker terlalu renggang. Di sayap, Yuki Soma dan T. Kubo membentuk segitiga dinamis dengan Sho Inagaki yang rajin late-run. Overlap simultan wing-back ini menciptakan 11 crossing open-play—empat di antaranya langsung berujung tembakan Germain.
Westwood mempertahankan shape 3-4-3 pasif; namun ketika dua gelandang tengah (Chun Lok Tan & C. P. Ngan) turun terlalu dalam, Hong Kong hanya menyisakan Orr sendirian di depan. Jarak antar-lini melebar 38 m (Ideal <25 m), membuat transisi ofensif mereka lambat.
Bintang Laga Jepang vs Hong Kong serta Momen Penentu Pertandingan
Ryo Germain – Predator Cepat dari Yokohama
Hat-trick (4’, 10’, 26’) plus satu assist tak resmi (dummy bola untuk gol Inagaki).
Shot on target 4/4, sprint maksimal 35,2 km/j—tertinggi di turnamen hingga kini.
Yuki Soma – Kreator Tanpa Lelah
Tiga assist open-play; tujuh key-pass.
14 aksi recovery, menunjukkan kontribusi dua arah.
Matt Orr – Percikan Hong Kong
Satu gol (59’) xG 0,25; memanfaatkan kelengahan posisional Ryunosuke Sato setelah pergantian ganda Jepang.
Momen krusial:
Menit 20: Sho Inagaki melepaskan roket 18 m (xG 0,08) menjadi 3-0—membunuh semangat Hong Kong.
Menit 68: Leon Jones kartu kuning usai menarik Nakamura—tanda frustrasi sekaligus awal hancurnya disiplin blok bertahan Hong Kong.
Menit 90+4: Sota Nakamura menutup skor 6-1, melengkapi parade enam nama pencetak gol/assist berbeda—mencerminkan kedalaman skuad Samurai Biru.
Debutan kiper Australia-Jepang Anthony Pisano menorehkan dua penyelamatan refleks, memastikan selisih gol Jepang (+5) melewati Korea Selatan (+3), faktor penting bila duel klasik Jepang vs Taeguk Warriors nanti berakhir imbang.
Dampak Skor Telak Jepang vs Hong Kong bagi Peta Sepak Bola Asia Timur
Posisi klasemen Grup A kini: Jepang 3 poin (+5), Korea Selatan 3 poin (+3), China 0, Hong Kong 0. Dengan selisih gol super, Jepang hanya butuh hasil seri kontra Korea Selatan untuk hampir pasti ke final EAFF 2025.
Kemenangan ini juga berdampak komersial. Nihon Terebi melaporkan rating 11,2%—naik 14% dibanding laga pembuka edisi 2023. Apparel Mizuno langsung merilis jersey “Samurai Next Gen”; 32.000 unit terjual online dalam 12 jam. Di Hong Kong, federasi menegaskan tidak akan memecat Westwood; tujuan jangka panjang adalah mempersiapkan generasi 2027. Namun sponsor utama e-VTIX menuntut peningkatan performa—tiket laga melawan China naik penjualan 8%, sinyal publik masih penasaran.
Secara teknis, telaknya Jepang vs Hong Kong memancing diskusi di AFC: apakah kesenjangan di Asia Timur kian melebar? Analis StatEDGE memperkirakan koefisien FIFA Jepang bisa menyalip Meksiko di ranking 11 jika menjuarai turnamen dengan selisih gol +10. Bagi Moriyasu, ujian sesungguhnya menunggu di kualifikasi Piala Dunia—namun kemenangan 6-1 ini mengirim pesan kuat bahwa tanpa ekspatriat Eropa pun Samurai Biru tetap bertaji.
Sumber: The Japan Times