Olahraga 360 – Di Estadio Olímpico Benito Juárez, publik sempat pasrah melihat papan skor. Juárez vs Santos Laguna berjalan ke arah tim tamu setelah Cristian Dájome membungkus gol pada menit 11’. Bravos menguasai bola namun seperti kehilangan tombol penyelesaian. Lalu sesuatu yang jarang—tetapi selalu kita rindukan di sepak bola—terjadi: Ángel Zaldívar menyambar bola liar pada 89’ dan menyulut harapan; Denzel García merobek jala 90+2’. Dalam tiga menit, Juárez vs Santos Laguna berubah dari cerita getir menjadi euforia tak berkesudahan.
Kemenangan 2–1 ini bukan sekadar skor. Ia adalah pelajaran tentang kesabaran menyerang, efek pergantian yang tepat waktu, serta betapa rapuhnya keunggulan ketika konsentrasi mengendur di fase 85’ ke atas. Bagi mereka yang menonton sampai akhir, Juárez vs Santos Laguna terasa seperti film aksi yang baru mengungkap plot twist di adegan penutup.
Juárez vs Santos Laguna: Kronologi yang Memutar Arah
Santos masuk agresif dengan 4-3-3, memanfaatkan kecepatan Dájome di sayap kanan dan dukungan Bruno Barticciotto sebagai pemantul. Gol cepat lahir dari transisi rapi—Barticciotto menahannya, Dájome menusuk dan menyelesaikan tanpa basa-basi. Setelah unggul, ritme tamu dibuat lebih kompak: garis tengah menutup jalur umpan vertikal, lini belakang mengundang crossing untuk dilahap bek tengah.
Bravos yang tampil 4-1-3-2 mengubah pendekatan. Sirkulasi bola dipercepat, bola dipindah dari kanan ke kiri guna menarik full-back lawan keluar pos. Puncak tensi hadir di menit 51’ ketika wasit menunjuk titik putih untuk tuan rumah, lalu VAR meninjau dan menganulir penalti. Momen itu sempat meredupkan stadion. Tetapi M. Varini tidak panik. Ia menambah tenaga segar dan profil berbeda: Zaldívar masuk 46’ menggantikan Ricardinho, diikuti Dieter Villalpando (66’) dan Raymundo Fulgencio (67’) untuk menambah kreativitas di half-space. Dorongan terus-menerus inilah yang akhirnya memaksa Santos menumpuk pemain di kotak sendiri.
Dekorasi akhir datang di dua momen kunci. 89’: kemelut hasil second ball membuat Zaldívar berpikir sepersekian detik lebih cepat—1-1. 90+2’: skema bola mati berlanjut menjadi fase kedua; Miguel Mayorga mengirim umpan, Denzel García yang naik membantu serangan menutupnya dengan tembakan tegas—2-1. Juárez vs Santos Laguna resmi berbalik saat jam sudah melewati menit 90.
Dari VAR ke Detail Taktik: Kenapa Santos Gagal Mengunci?
Keputusan VAR memang menjadi titik balik psikologis. Namun ada dua detail taktis yang tak boleh luput. Pertama, pergantian 73’ pihak Santos—Jesús Ocejo untuk Barticciotto dan Emmanuel Echeverría untuk Kevin Palacios—mengurangi outlet vertikal mereka. Tanpa target yang bisa menahan bola, tim tamu lebih sering memulangkan bola ke belakang, memberi Bravos tambahan 10–15 meter ruang progresi.
Kedua, pengelolaan sayap kiri Juárez. Setelah Fulgencio masuk, sirkulasi ke kiri menjadi lebih tajam; kombinasi Mayorga–Fulgencio memaksa full-back Santos sibuk mengawal garis belakang sehingga area zona 14 terbuka untuk tembakan kedua atau umpan tarik. Ketika stamina menipis dan fokus menurun, dua momen itu berkumpul: Juárez vs Santos Laguna pun berpihak pada tuan rumah.
Angka yang Mengafirmasi Dominasi
Data pascalaga menegaskan kontrol Bravos. Tembakan 16–9, tepat sasaran 3–3, penguasaan 59%–41%, umpan 429–310 dengan akurasi 83%–78%, pelanggaran 11–12, kartu kuning 4–1, offside 2–1, dan sepak pojok 6–4. Artinya, Juárez tidak bermain serampangan; mereka membangun ancaman secara kumulatif—menggiring Santos untuk mundur selangkah demi selangkah. Yang kurang hanya efektivitas kotak 12 meter sampai akhirnya dua momen tadi menutup semua keluhan.
Di sisi lain, Santos efisien menyerang ketika memimpin, tetapi gagal menjaga kontinuitas ancaman usai pergantian. Juárez vs Santos Laguna memperlihatkan pentingnya menjaga satu pemain yang bisa “menahan” bola ketika tim ditekan—tanpa itu, recovery dan reset block menjadi sulit, terutama dalam periode tambahan waktu yang panjang (berlangsung hingga 90’+12).
Wajib Tahu:
Skor akhir: 2–1 untuk Bravos.
Pencetak gol: Dájome 11’ (Santos); Zaldívar 89’ & Denzel García 90+2’ (Juárez).
VAR 51’: penalti Juárez dibatalkan.
Venue: Estadio Olímpico Benito Juárez.
Rangkaian ini memastikan Juárez vs Santos Laguna menjadi salah satu penutup laga paling intens pekan ini.
Dampak Klasemen & PR untuk Kedua Tim
Bagi Bravos, tiga poin ini mengerek posisi ke jalur play-off dan, lebih penting, menyuntik kepercayaan diri bahwa rencana permainan bisa berbuah walau tertinggal cepat. PR-nya jelas: konversi peluang. Dari 16 tembakan, hanya 3 mengarah ke gawang; lawan lain tak selalu memberi hadiah gol menit akhir.
Untuk Santos, ini alarm keras tentang pengelolaan keunggulan. Setelah mengganti Barticciotto, tim kehilangan pemantul serangan balik. Ke depan, mereka perlu memikirkan skenario menutup laga tanpa mematikan ancaman depan: menjaga satu target man atau menghadirkan gelandang dengan kecepatan progresi untuk mengusir tekanan. Disiplin pada bola mati fase kedua pun wajib dibenahi—detail kecil yang membedakan kemenangan dan kehilangan dua poin di laga tandang serapat Juárez vs Santos Laguna.
Sumber: ESPN