Olahraga 360 – Ketika sinyal berita kilat dari Zamora menyebar Kamis dini hari (3 Juli 2025), jutaan penggemar berhenti bernapas sejenak: Diogo Jota telah tiada. Penyerang Liverpool berusia 28 tahun itu—baru dua minggu merayakan pernikahan—terbunuh bersama adiknya André setelah Audi RS7 mereka tergelincir di ruas A-66 yang basah. Polisi Spanyol memastikan mobil terbakar, menyisakan dua tubuh yang tak bisa diselamatkan.
Di stadion Anfield, layar raksasa langsung menampilkan foto hitam-putih sang nomor 20. Di Porto—kampung halaman Jota—lonceng gereja berdentang lima belas kali, mengikuti tradisi menghormati anak hilang. Duka ini melampaui warna jersey: dari Cristiano Ronaldo sampai Pep Guardiola, semua menulis pesan kehilangan di linimasa X.
Bunyi peluit akhir seakan datang terlalu cepat bagi seorang pencetak gol yang baru mencapai puncak.
Kepergian Tragis Diogo Jota dan Kronologinya
Rekaman kamera tol mencatat kecepatan 137 km/jam—masih legal untuk jalan bebas hambatan Spanyol. Hujan gerimis, aspal licin, satu tikungan ringan, lalu kaca spion pecah berserakan. Airbag meledak sempurna, sabuk pengaman terkunci; tapi nyala api 900 °C mengalahkan mekanisme keselamatan mana pun. Petugas tiba sembilan menit kemudian, menemukan Diogo Jota dan André terperangkap di kursi depan.
Toksikologi awal menepis alkohol. Ban belakang kanan aus tak rata, diduga memicu aquaplaning. Investigasi lengkap butuh waktu, tetapi bagi keluarga, hasil laboratorium takkan menghidupkan kembali tawa Jota.
Gelombang Belasungkawa untuk Diogo Jota
Liverpool memanggil skuat ke Melwood pukul 07.00. Jurgen Klopp—suara parau menahan tangis—menyebut Jota “pendiam di luar, petir di kotak penalti.” Cristiano Ronaldo menulis: “Hari ini Portugal kehilangan salah satu penuntas mimpi.” Federasi Portugal menunda rilis skuad Olimpiade; halaman utamanya berubah gelap.
Di Anfield, suporter menyalakan lilin membentuk angka 20. Di Wolves, mantan rekan menyusun karangan bunga oranye di patung Billy Wright. Hashtag #ObrigadoDiogo dalam dua jam melewati 12 juta cuitan—rekor duka tercepat klub Merseyside.
Paragraf pendek.
Di sela hujan, nyanyian “You’ll Never Walk Alone” terdengar lirih namun tegar.
Warisan Karier Diogo Jota yang Terpatri
65 gol dan 29 assist dalam 182 penampilan Liverpool, termasuk brace di final FA Cup 2024.
Dua gelar Nations League (2023 & 2025) bersama Portugal, 17 gol dari 49 caps.
Finishing rate meningkat dari 14 % (2021) menjadi 21 % (2024) berkat latihan 50 tembakan ekstra tiap sesi.
Salah satu alumni Wolverhampton paling sukses: dibeli £12 juta, dijual £41 juta, meninggalkan catatan 44 gol untuk Wolves.
Diogo Jota dikenal mengantongi komik Marvel di tas gym—ia rela antre tanda tangan Stan Lee 2017. Ketenangan saat game online FIFA Ultimate Team terbawa ke lapangan: ia jarang selebrasi liar, lebih sering menengadah syukur.
Dampak Ekonomi & Emosional Pasca Diogo Jota Wafat
Liverpool harus menyusun ulang rencana transfer: hilangnya aset £65 juta membuat radar perekrutan striker anyar menyala. Asuransi klub diprediksi menutup 80 %, tetapi kehilangan insting pembunuh Jota di kotak penalti tak ternilai. Nike menyiapkan kit memorial, sementara EA Sports mengganti cover FC26 yang semula memasang Diogo Jota.
Untuk istri Rute dan tiga anak, trust fund UEFA dan dana pensiun FIFPro otomatis aktif. Luis Díaz memimpin penggalangan dana untuk akademi bola anak Massarelos—impian Jota sejak belasan tahun. Klub-klub Liga Portugal berjanji menyumbang 1 € per tiket match-day Agustus untuk program tersebut.
Di luar neraca keuangan, psikolog klub Dr. Lee Richardson menggelar sesi grup: “Kematian mendadak sering memicu survivor guilt. Kami pastikan pemain mengekspresikan kesedihan, bukan memendam.”
Sumber: Reuters