Friday, July 18, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Manchester City Dipermalukan Al Hilal: Kekalahan Penuh Alarm

Olahraga 360 Sepak bola kerap melahirkan kisah tak terduga, tetapi kekalahan Manchester City 3-4 dari Al Hilal di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 terasa seperti guncangan seismik. Klub Premier League asuhan Pep Guardiola datang dengan label unggulan; 69 % penguasaan bola, 30 tembakan, dan 827 umpan akurat seolah memberi citra dominan. Namun skor akhir justru memihak raksasa Saudi yang hanya punya 31 % bola tapi klinis memanfaatkan delapan peluang tepat sasaran.

Pertandingan di Stadion Camping World, Orlando, berlangsung melelahkan—90 menit tak cukup, dua babak extra-time harus digelar sebelum Marcos Leonardo mencetak gol penentu pada menit ke-112.Manchester City pulang tertunduk, Al Hilal lolos dramatis.

Statistik Manchester City vs Al Hilal

Angka-angka menceritakan dua cerita kontras. Manchester City melepaskan 30 tembakan (14 on target) berbanding 17/6 milik Al Hilal. Penguasaan bola 69 % berbanding 31 %. Jumlah umpan, 827 vs 374; akurasi 92 % vs 83 %. Namun produktivitas justru milik juara Asia: empat gol dari enam shot on target (rasio konversi 67 %), sedangkan City hanya tiga dari 14 (21 %). Pertahanan berdinding Ruben Dias tak sanggup menahan lari Marcos Leonardo, sementara Ederson dipaksa tiga kali memungut bola dari gawang pada babak kedua dan extra-time.

Kedisiplinan juga membedakan. Anak-asuh Simone Inzaghi “hanya” melakukan tujuh pelanggaran dan satu kartu kuning; City tercatat 17 pelanggaran dan dua kartu, simbol frustasi tim yang dominan angka tetapi tak pandai memecah kebuntuan ketika hujan turun.

Taktik Pep Guardiola Dipatahkan

Guardiola menurunkan formasi 4-3-2-1 baru: Bernardo Silva dan İlkay Gündoğan mengisi half-spaces, Savinho serta Jeremy Doku di sayap invert. Sembilan menit berjalan, Bernardo membuka skor melalui tusukan satu-dua, seolah pertanda kemenangan mudah. Namun rencana itu berantakan usai jeda.

Al Hilal mengganti blok rendah 5-4-1 menjadi transisi 4-3-3 agresif. Ruben Neves turun menjemput bola, melepas umpan diagonal ke João Cancelo—dipinjamkan City musim panas lalu—yang membebaskan Malcom. Gol penyeimbang Marcos Leonardo (46’) berawal dari skema tersebut. Tiga menit berselang, Malcom, lagi-lagi memanfaatkan celah antara Rayan Cherki (baru masuk) dan Nathan Aké, membalikkan skor 1-2.

Guardiola merespons dengan memasukkan Rodri, tapi hilangnya Haaland—ditarik pada menit ke-90 karena cedera ringan—membuat City kehilangan target man pada extra-time. Phil Foden sempat menyamakan 3-3 menit 104, namun pertahanan terusan tinggi City membuka ruang serangan balik. Pada menit 112, Ruben Neves kembali mengirim tembakan vertikal; Kalidou Koulibaly menanduk, bola liar disambar Marcos Leonardo jadi 3-4.

Dalam konferensi pers, Guardiola menyebut “dominan tanpa efektivitas adalah resep bahaya”, mengakui Manchester City butuh opsi rencana B melawan tim yang tak mau bermain.

Al Hilal: Efektivitas Maksimal

Kunci kemenangan klub Riyadh ada pada struktur 5-4-1 fleksibel. Simone Inzaghi menugaskan Koulibaly dan Renan Lodi menjaga lebar pertahanan, Cancelo dibiarkan lebih tinggi agar siap transisi. Ruben Neves memainkan ‘quarter-back’, melepas 14 umpan jarak jauh sukses. Marcos Leonardo mencetak hat-trick (46’, 112’) plus ancaman konstan di channel Ruben Dias–Joško Gvardiol.

Data menyorot betapa rapat blok Hilal: hanya 4 tekel gagal, 7 intersep kunci, dan 18 clearances. Yassine Bounou membuat 11 penyelamatan, termasuk dua momen krusial saat menepis volley Haaland (55’) dan tandukan Rodri (118’).

Kemenangan ini memperpanjang deretan kejutan klub Saudi di panggung global, membuktikan investasi besar – kontrak Koulibaly €25 juta, Cancelo €18 juta pinjaman – mulai membuahkan hasil.

Implikasi Bagi Manchester City Ke Depan

Bagi Manchester City, kegagalan di Piala Dunia Antarklub bisa jadi alarm. Haaland masih tajam (18 gol musim ini), tapi kebergantungannya pada suplai cut-back membuat City seret kreativitas ketika lawan parkir bus. Absennya Kevin De Bruyne karena cedera hamstring menambah pelik.

Di ruang ganti, Bernardo Silva menegaskan mereka “belum selesai”, namun jadwal Premier League yang padat menunggu. City harus segera memperbaiki efektivitas, terutama finishing di kotak 6 yard (hanya 2 gol dari 6 peluang clear-cut malam itu). Pep kabarnya menginginkan penyerang kedua dan bek kanan baru pada jendela Januari demi rotasi.

Sebaliknya, Al Hilal kini difavoritkan papar kalangan analis terbang tinggi hingga semifinal. Kombinasi striker muda (Marcos Leonardo 22 tahun) dan nama top Eropa membuat mereka bukan lagi ‘tim uang’ belaka, melainkan mesin hasil. Inzaghi memuji mental skuad: “Mengalahkan Manchester City butuh keberanian dan disiplin. Anak-anak menunjukkan keduanya.”

Sementara itu, sponsor global menyambut rating TV yang melesat; duel Manchester City vs Al Hilal mencatat 9,2 juta penonton streaming di Asia—rekor turnamen.

Dunia sadar: statistik tak selalu memenangi skor; efektivitaslah raja.

Sumber: Google Live Score

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles